Friday, May 6, 2011

Cerpihan cahaya putih

Mati semua lampu,gelap di kota ku,yang ada hanya angin,cerpihan cahaya putih,agak kemerahan dikit dilangit,kelap kelip lampu pesawat,selintas lampu kilat,suara dedaunan,suara motor,lampu motor yang lewat depan rumahku,serta teriakan makian orang karena lampu dipadamkan,lampu padam karena listrik mati,listrik mati,karena ada petir dan hujan,mungkin dan biasanya ada alasan yang tepat 'travo yang kebakar'.travo karena cuaca hujan dan petir.setahuku belum ada teori antara travo-hujan-petir.

disepanjang jalan dari rumah lama ku,warna gelap,gelap bukan karena malam,tapi gelap karena kita sudah bayar listrik,tapi listrik pun tak mau menyala.yang bisa terang adalah warung-warung besar,kios pedagang kaki lima dengan satu neon,dan tentunya HP ku,karena kebetulan sekali,alat komunikasi ini,dilengkapi dengan baterai,sistemnya tidak jauh beda dengan 'jenset'.

masih kuingat,ketika masa kecil dikampung halamanku,sewaktu belum ada listrik dikampung,gelap tapi semua orang disana sudah terbiasa. menjelang malam,orang-orang sudah sibuk,membersihkan kaca atom lampu teplek,karena sehabis dipakai semalam,atom tadi jadi berwarna hitam,karena tersentuh oleh kilatan ujung api.

Ah atom kacaku,produk lama,usang dan dicentel dipojok sudut rumah,tua,usang,berdebu dan kesepian.

No comments:

Post a Comment