Thursday, January 19, 2012
Tidak terlihaat oleh pemerintah indonesia
Cukup Banyak peluang usaha yang saya dengar dari atik, pedagang ikan segar dan pembudidaya ikan segar. kesibukannya selain memasarkan ikan, membudidaya ikan, serta mengajari beberapa keluarga untuk budidaya ikan, juga sering pergi ke jakarta untuk mendapatkan pelatihan budi daya ikan.
baru-baru ini dia mempersiapkan kolamnya karena ada kunjungan dari pihak kementrian dan DPR RI.
yang sangat disayangkan oleh dia, batam mengimpor ikan nila hijau 4 ton sehari, belum lagi ikan lele, pangsa pasar yang disebut kanoleh dia, tidak terlihat sama masyarakat kita, tidak terlihaat oleh pemerintah indonesia.
berulangkali dia mengatakan pemerintah indonesia, indonesia
dia juga mengatakan sumber pakan ikan memanfaatkan organik, organik yang dimaksudkan adalah sayur-sayur busuk atau setengah busuk dari pasar tos 3000, juga dari pasar-pasar yang lain, kalau seandainya tiap kepala keluarga mempunyai kolam, tentu sayur yang busuk dari pasar tadi masih saja lebih untuk di buang.
karena di batam ini sayur yang lecet sedikit saja, orang tidak mau membeli. jadi sampah sayur di pasar, belum tentu busuk semua, bisa saja lecet sedikit namun oleh pedagang tidak mau menjualna ke konsumen.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment