Friday, January 13, 2012

Untuk Sahabatku

sudah lama rasanya aku pingin menuliskan ini kepada mu
namun rasanya seperti ada yang mengikat tanganku,
meskipun aku tahu kau sedang menutup mata, telinga untuk kenyataan yang sedang ada di hadapan kita
 kenyataan yang bertentangan dengan prinsip dunia yang sedang kita hadapi
dunia pendidikan itulah kiranya namannya kawan
 masih terasa di ingatanku ketika kamu tertawa karena keberhasilan kecilmu,
meskipun itu hanya untuk membeli jebor, paku ataupun pipa-pipa kecil
 karena keberhasilan kecil itu bukan untuk dirimu tapi untuk lingkungan ditempat kerjamu
  kita sudah lama saling mengerti persepsi kalau dunia itu sama persisnya dengan permainan catur 
papan catur yang sering dimainkan di kedai kopi 
sambil bercerita tentang permasalahan tentang ladang 
tentang tambak 
juga tentang lilitan hutang piutang dalam menggapai jalan yang semakin sempit di dunia ini kawan 
 catur di kota bukan sambil membicarakan ladang, 
tambak, sayur pedagang asongan, ataupun sistem pengairan tebu di ladang kawan 
catur di kota juga bisa untuk meruntuhkan tembok kota 
tembok kebisuan, 
tembok kesepian 
tembok kekecewaan 
juga tembok kesendirian seperti sepeda onthel dikampung yang menggantung di sudut pojok belakang rumah bersarang, kesepian, sendiri dan di tinggalkan

No comments:

Post a Comment