sudah lama tak menulis, ya karena kebiasaan itu seakan jadi hilang, bukan karena waktu yang tak memadai, melainkan karena memang tangan ini tak bisa menulis, dan fikiran ini terlalu liar untuk di ikuti.
ku mulai bercerita , cerita dan tulisanku kumulai :
sudah lama gadis desa itu mengidamkan kehidupan yang lebih baik, ya itulah impian dari beberapa gadis atau remaja baik itu di desa maupun di kota. Dengan niat seperti itulah dan dari niat / keinginan itu lahir lah sebuah derita hidup yang terlalu sering di alami olehnya. Juga cerita lalunya ketika masih di kampung, yang di tinggal oleh suaminya, karena suami yang ber ego tinggi, dan walhasil pernikahan itu berjalan hanya seumur buah jagung. (jangan buah yang lainnya ya).
selama menjalani kehidupan sebelum bercerai, dia ikut membantu suaminya dalam mencari tambahan penghasilan, hal itu dilakukan dengan membuat kopi bungkus, dalam sachet yang dibuatnya sendiri di potong kecil-kecil dimasukkan kopi beberapa sendok takar, lalu di lipat plastik dan dipanaskan dengan lilin atau lampu uplik. Ya lampu uplik, dia ikut jadi saksi dari jaman ke jaman, saksi bisu tentang kerasnya kehidupan, dan bila perlu saksi dari terseretnya arus kehati hatian. Arus itu membawa rumput-rumput kecil yang dipinggiran sungai brantas, menghanyutkan rumput, serta akar dari beberapa pepohonan, hanyut,hilang dan tak akan pernah kembali lagi.
No comments:
Post a Comment